Cari Blog Ini

Rabu, 30 November 2016

Pembelajaran TIK Pada K-13

Kedudukan Mata Pelajaran TIK pada Kurikulum 2013 sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Pro kontra masih sering terjadi dikalangan praktisi dan pemerhati pendidikan. Menurut pemerintah, pelajaran TIK dintegrasikan dalam semua mata pelajaran, namun banyak praktisi dan pemerhati pendidikan beranggapan bahwa mata pelajaran TIK tidak boleh dihapuskan dengan berbagai alasan. Terjadi perdebatan yang seru di berbagai media, tetapi pemerintah tetap berpegang teguh pada pendiriannya. TIK sudah tidak bisa dipertahankan lagi menjadi mata pelajaran. Dalam penerapan kurikulum 2013 di SD, mata pelajaran TIK tidak berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan dengan pembelajaran tematik. Terintegrasinya pembelajaran TIK di SD dengan pendekatan yang berbeda, memberi peluang bagi guru kelas untuk berkreatifitas dengan bekerjasama dengan guru TIK dalam membelajarkan siswa sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang padat dengan aktivitas.
Semenjak dihapuskannya mata pelajaran TIK, banyak orang mempertanyakan nasib guru TIK, bahkan banyak sekolah mengambil kebijakan untuk mengalih tugaskan guru TIK menjadi pengelola TIK sekolah (sebagai seorang teknisi). Menurut pendapat saya, peranan guru TIK juga sama pentingnya dengan guru-guru lainnya, sebab TIK sudah menjadi seperti alat pembelajaran. Guru TIK akan memberikan pelayanan atau arahan kepada siswa maupun guru yang berkonsultasi mengenai integrasi TIK. Sebagai contoh, saya sebagai guru kelas 5 yang sedang membelajarkan anak tentang iklan (buku Siswa Kelas 5 Tema 3, Sub tema 1, halaman 23). Sebagai guru kelas 5,  saya membuat rancangan proyek pembelajaran membuat design iklan menggunakan komputer dengan memanfaatkan program Paint, Ms.Word, atau Ms. Power Point.